Keluarga yang sehat adalah salah kekayaan yang tak terhingga. Tapi tak sedikit dari kita yang masih mencari formulasi yang tepat untuk mengajak seluruh anggota keluarga memiliki kebiasaan hidup sehat. Mehmet C. Oz, MD., dokter yang kerap hadir di acara Oprah ini memberikan tip praktisnya untuk kita. “Jadikan trik ini seperti waktu bersenang-senang untuk seluruh keluarga!”
1. Jangan keluar rumah dalam keadaan lapar.
Ini adalah salah satu cara agar seluruh anggota keluarga bebas dari risiko obesitas. Jika kita keluar rumah dalam keadaan perut terisi maka kita tidak akan kelaparan saat diperjalanan menuju tempat aktivitas. Terutama jika jarak rumah dan tempat tujuan cukup jauh atau harus berhadapan dengan kemacetan, rasa lapar akan memicu hormon ghrelin sehingga kita akan makan berlebihan setibanya di tempat tujuan.
“Plus tubuh membutuhkan 30 menit untuk mengembalikan ghrelin kembali ke level normal. Dan selama menunggu 30 menit itu, kita akan memakan apa saja untuk memenuhi panggilan rasa lapar. Jadi sebaiknya pergilah dengan keadaan perut terisi,” Oz memaparkan. Tapi jika terpaksa, sediakan sekantong kacang almon sebagai camilan sehat diperjalanan.
2. Olahraga bersama setiap hari, minimal 20 menit.
Buat apa olahraga di tempat lain, jika kita sekeluarga bisa melakukannya di rumah. Terlebih jika kita kesulitan untuk menemukan jadwal untuk berolahraga bersama. Oz menyarankan, sebelum sarapan bersama, bangunkan seluruh anggota keluarga untuk sekadar jalan pagi atau berolahraga dengan musik kesukaan bersama.
“Tahu apa yang terjadi ketika kita mencobanya hanya 20 menit? Setelah itu semua anggota akan ketagihan, karena sebenarnya 20 menit adalah waktu yang singkat,” ucap Oz sambil mengingatkan kita agar membuatnya menjadi seperti waktu bersenang-senang bagi seluruh anggota keluarga.
3. Jadilah food decider untuk keluarga kita.
“Jangan langsung membayangkan kita akan berperan seperti pemimpin yang otoriter, tapi buatlah seluruh anggota keluarga menyukai pilihan makanan yang kita berikan,” Oz mengingatkan. Caranya? “Jadilah koki untuk keluarga kita.”
Ini adalah trik merayu sebenarnya. Sebab tanpa sadar, anggota keluarga akan lebih memilih menikmati makanan yang kita buat ketimbang makan di luar. Dan ketika mereka menyukai makanan rumah, itu artinya segala bahan yang kita pilih benar-benar lulus sensor untuk memenuhi standar kebersihan serta kesehatan. “Bagi yang punya anak-anak kecil, kita bisa menjadikan ini cara agar mereka suka buah dan sayur.”
4. Cerita sebelum tidur.
Bagi kita yang memiliki anak-anak yang masih kecil, membacakan dogeng adalah salah satu cara untuk membuat anak rileks menjelang tidur. Dan ini akan menjadi modal anak untuk mendapatkan kualitas tidur terbaik. Jika dari kecil, anak sudah terbiasa untuk memiliki jam dan kualitas tidur yang baik. Karena jam dan kualitas tidur bisa sangat berpengaruh untuk kesehatan tubuh. “Bahkan ketika kita tidak dapat tidur dengan nyenyak, risiko serangan jantung dan storke akan membayangi kita,” Oz menjelaskan.
5.. Jadikan anak sebagai ‘polisi’ makan sehat.
Ketika kita mengajak anak untuk menerapkan pola makan sehat, kita harus melibatkan mereka. Caranya, jadikan mereka ‘polisi’ makanan. Jika salah satu anggota keluarga, termasuk orang tua, kedapatan menikmati junk food, maka anak-anak sebagai polisi makanan berhak memberikan sanksi kepada kita.
Menurut Oz, ini tak hanya membuat anak bagian dari proses kebiasaan sehat tapi secara langsung bisa memilih makanan-makanan apa saja yang masuk kategori makanan sehat dan tidak. Dengan begitu, secara sadar mereka akan menerapkan pola makan sehat tanpa merasa dipaksa.
6.. Makan malamlah bersama.
Sebenarnya duduk dan menikmati makan malam bersama bukanlah sekadar menghabiskan makanan yang disajikan. Lebih dari itu, sambung Oz, makan malam bersama akan menciptakan ikatan emosi kepada seluruh anggota keluarga. Ini adalah modal kesehatan emosi dan membentuk rasa percaya diri pada anggota keluarga, khususnya anak-anak.
Ciptakan suasana yang hangat dan terbuka. Sehingga ritual makan malam bersama menjadi salah satu cara untuk memiliki waktu berkualitas bersama.
No comments:
Post a Comment